Hyundai Pertimbangkan Produksi Kendaraan Hibrida di Pabrik Georgia AS

Hari Widowati
1 April 2024, 16:53
Ilustrasi: Hyundai
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.
Pengunjung melihat mobil Hyundai IONIQ 6 usai resmi diluncurkan pada pameran autif Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (14/8/2023). PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) resmi meluncurkan mobik terbarunya Hyundai IONIQ 6 yang dibanderol seharga Rp1,1 miliar dan mampu menepuh jarak 500 km lebih dalam sekali pengisian baterai.
Button AI Summarize

Hyundai Motor sedang mengevaluasi kembali rencana untuk secara eksklusif memproduksi kendaraan listrik di pabrik baru yang sedang dibangun di Georgia, Amerika Serikat (AS). Seorang eksekutif Hyundai mengatakan kepada CNBC bahwa mereka juga mempertimbangkan untuk memproduksi kendaraan listrik hibrida.

José Muñoz, Presiden dan Chief Operating Officer Global Hyundai, mengatakan perusahaan sedang mengevaluasi apakah akan memproduksi kendaraan listrik hibrida atau hibrida plug-in di pabrik senilai U$7,59 miliar (Rp 120,08 triliun) selain kendaraan listrik.

"Kami sekarang bersiap-siap untuk meningkatkan kendaraan listrik dan kemudian kami mengevaluasi apakah kami perlu menambahkan beberapa teknologi tambahan ke dalam rencana, tergantung pada evaluasi pasar," kata Muñoz kepada CNBC di sela-sela New York International Auto Show, pada Rabu (27/3).

Pengkajian ulang ini dilakukan di tengah adopsi EV yang lebih lambat dari yang diharapkan. Selain itu, pemerintahan Biden juga merevisi peraturan emisi untuk lebih mempertimbangkan kendaraan listrik hibrida dan hibrida plug-in, bukan hanya fokus pada kendaraan listrik sepenuhnya.

Hyundai menginvestasikan US$12,6 miliar (Rp 199,08 triliun) di Georgia, termasuk untuk lokasi baru Hyundai Motor Group Metaplant America di Bryan County dan manufaktur baterai. Perusahaan manufaktur baterai yang akan menjadi fasilitas terpisah itu merupakan perusahaan patungan dengan sesama perusahaan yang berbasis di Korea Selatan, yakni LG Energy Solution dan SK On.

Muñoz mengatakan bahwa Hyundai tetap berkomitmen pada kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Namun, mereka juga mengetahui bahwa kendaraan hibrida dan hibrida plug-in mungkin lebih baik untuk beberapa konsumen.

"Semua opsi ada di atas meja. Kami akan menyesuaikan diri dengan permintaan pasar, dan untuk saat ini kami berada di jalur yang sesuai dengan apa yang diminta regulator," kata Muñoz.

Hyundai mengungkapkan crossover Tucson yang disegarkan yang akan ditawarkan sebagai kendaraan listrik bermesin gas, hibrida, dan hibrida plug-in.

"Saya pikir PHEV adalah topik strategis utama bagi kami. Kami telah menjadi salah satu pelopor dalam PHEV dan saya pikir kami ingin memanfaatkannya," kata Muñoz. Hyundai menilai kendaraan listrik hibrida juga sangat penting dan ada permintaan yang tinggi untuk itu. "Jadi, Anda juga akan melihat peningkatan campuran hibrida di Hyundai," tuturnya.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...